Laman

Jumat, 19 Agustus 2011

RAHASIA HYPNOTIS

Mekanisme Pikiran Di Balik Tindakan

“Begitu saya mengangkat tangan kanan saya, maka anda tidak tahan lagi untuk
menari balet ?. bahkan semakin anda menahan diri, maka keinginan tersebut akan
semakin kuat ?. dan membuat anda segera menari balet dengan sangat antusias
dan penuh energi ??”

Ini adalah cuplikan dari suatu pertunjukkan Stage Hypnosis, dimana seorang
Hypnotist atau ahli hipnotis secara luar biasa menunjukkan kemampuannya untuk
“mempengaruhi pikiran” partisipan secara ekstrim !

Apakah sesungguhnya yang terjadi ? Sungguh luar biasa ? Apakah hanya sekedar
rekayasa untuk keperluan hiburan ? Jika benar-benar terjadi, apakah dapat
dimanfaatkan misalnya agar partisipan tersebut menyerahkan sejumlah uang kepada
Sang Hypnotist ? Wah enak juga ya ? Mudah sekali dong ?. menjadi kaya-raya
dengan menguasai hipnotis ?

Adegan dalam Stage Hypnosis bukanlah rekayasa, tetapi benar-benar terjadi. Akan
tetapi untuk membuat seseorang melakukan sesuatu yang “berlawanan” dengan
“nilai” yang berada dalam dirinya, misalkan menyerahkan uang tanpa alasan ?.
upsss .. nanti dulu ? tidak semudah itu ?

Baiklah, mari kita pahami terlebih dahulu bagaimana mekanisme manusia dalam
bertindak. Pemahaman ini nantinya akan mempermudah kita dalam memahami
bagaimana hipnotis bekerja !

Manusia selalu bertindak berdasarkan pikiran, dan ternyata pikiran ini ternyata
tidaklah sederhana atau tunggal seperti yang mungkin kita duga selama ini. Pikiran
ternyata memiliki komponen-komponen yang saling mempengaruhi antara satu
dengan lainnya.

Salah satu model psikologi yang paling sederhana untuk menjelaskan fenomena
hipnotis adalah model yang membagi pikiran menjadi 2 bagian utama, yaitu : Pikiran
Sadar (Conscious Mind), dan Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind). Kedua
bagian pikiran ini memiliki tugas yang berbeda, serta kontribusi yang berbeda
terhadap tindakan manusia.

• Pikiran Sadar

Inilah area yang mungkin selama ini kita anggap sebagai “pikiran” kita. Di area
inilah kita menganggap diri kita berpikir secara rasional dan logis.

• Pikiran Bawah Sadar

Adalah area pikiran yang jauh “tersimpan” dalam diri kita, mirip dengan data yang
terdapat di harddisk sebuah komputer, dimana harddisk ini berisikan aneka data
yang kita serap di sepanjang hidup kita, data yang berasal dari berbagai sumber,
data yang bisa saja benar, dan bisa saja salah. Bagi Pikiran Bawah Sadar
seluruh data yang sudah “terlanjur” masuk akan dianggap sebagai data yang
benar, atau memberikan pengaruh teradap setiap tindakan kita.
Disusun Oleh : elank cakti

Kini ada suatu pemahaman baru bagi kita bahwa ternyata terdapat 2 macam pikiran
yang mempengaruhi tindakan manusia, dimana diketahui bahwa Pikiran Bawah
Sadar diketahui memiliki konstribusi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
Pikiran Sadar dalam membentuk perilaku manusia. Bakan salah satu buku
menjelaskan bahwa pengaruh Pikiran Bawah Sadar adalah sebesar 88%,
sedangkan Pikiran Sadar hanyalah 12%

Dari penjelasan di atas, kita mulai memahami bahwa seseorang dapat saja
melakukan hal-hal yang dianggap “tidak masuk di akal” apabila didorong oleh
sesuatu yang terdapat di Pikiran Bawah Sadar.

Seorang Stage Hypnotist memilki keterampilan untuk “memasukkan” saran kepada
partisipan, dan pada umumnya saran ini merupakan sesuatu yang berada di luar
kebiasaan normal, dengan tujuan untuk menghasilkan efek yang menghibur,
misalkan partisipan melupakan namanya, partisipan berhalusinasi melihat mahluk
ruang angkasa, dst.

Bagaimanakah seorang Hypnotist melakukan hal ini ? Apakah Pikiran Bawah Sadar
sedemikian mudah untuk menerima saran ?


Gerbang Pikiran Bawah Sadar

Pikiran Bawah Sadar mirip dengan suatu ruangan yang dilengkapi dengan pintu
yang “dijaga” oleh seorang “penjaga”. Jika pintu tersebut terbuka lebar, maka
sesuatu yang berasal dari luar dapat masuk secara mudah, sebaliknya jika pintu
tersebut tertutup rapat, maka tidak ada sesuatupun yang dapat masuk, jika pintu
terbuka sebagian, maka hanya sesuatu dengan berukuran tertentu yang dapat
memasukinya.

Pikiran Bawah Sadar memiliki pintu yang berfungsi sebagai filter atas data atau
saran yang berasal dari luar, dalam hal ini masuk melalui panca-indera. Filter ini
“dijaga” oleh Pikiran Sadar, dan kinerja filter ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal,
antara lain : minat, fokus, emosi, kepercayaan yang tinggi, etika, situasi, kondisi, dsb.
Sebagai contoh, jika kita berminat terhadap sesuatu, maka saat itu filter kita akan
cenderung lebih terbuka. Contoh lainnya misalkan kita berdiskusi dengan seseorang
yang kita hormati dan kita percayai, maka filter kita cenderung lebih terbuka,
sehingga seluruh informasi yang kita dengarkan akan relatif menjadi sangat mudah
untuk masuk dan tersimpan di Pikiran Bawah Sadar.

Seorang Stage Hypnotist memiliki keterampilan untuk “membuka gerbang” Pikiran
Bawah Sadar dari partisipan, sehingga selanjutnya seluruh saran yang “tidak masuk
akal” sekalipun dapat memasuki Pikiran Bawah Sadar partisipan.

“Begitu membuka mata nanti nama anda akan berubah menjadi Bill Clinton ?..!”
“Sebentar lagi anda akan mendengar ribuan suara nyamuk di sekitar telinga anda

Lalu bagaimana seorang Stage Hypnotist pembukaan gerbang Pikiran Bawah Sadar
ini ? Apakah dengan kekuatan gaib, atau melalui proyeksi pikiran ?

Kedua-duanya tidak ! Membuka gerbang Pikiran Bawah Sadar menggunakan teknik
sederhana dan logis, sesuai dengan sifat-sifat dari gerbang yang telah dijelaskan di
atas !


Membuka Gerbang Pikiran Bawah Sadar

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa filter Pikiran Bawah Sadar dipengaruhi
oleh berbagai hal, antara lain : fokus, minat, emosi, kepercayaan yang tinggi, dll.
Maka dengan mempergunakan sifat tersebut kita dapat melakukan pembukaan
gerbang Pikiran Bawah Sadar orang lain.

Dalam pertunjukkan hipnotis panggung, seorang Stage Hypnotist membuka gerbang
Pikiran Bawah Sadar partisipan dengan cara berkomunikasi dengan piawai,
membangun situasi yang diperlukan, membangun fokus, serta membawakan
semuanya dengan rasa percaya diri.

Dari penjelasan di atas, tampaknya hipnotis demikian sederhana, murni merupakan
kekuatan komunikasi verbal dan non verbal ? Tidak melibatkan “kekuatan lain” !

Ya benar, hipnotis adalah seni komunikasi yang sangat persuasif, yang dapat
membuka gerbang Pikiran Bawah Sadar orang lain.

Jika hipnotis benar-benar merupakan seni komunikasi semata, maka seseorang
yang tidak dapat memahami pembicaraan kita karena faktor gangguan pendengaran
atau tingkat intelektualitas yang kurang, tidak akan dapat dibuka gerbang bawah
sadarnya ?

Benar sekali ! Bahkan untuk menerima proses hipnotis, maka seseorang harus
memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu :

• Mau atau tidak menolak
Seseorang yang menolak secara sengaja atau tidak sengaja, tidak akan dapat
menerima proses hipnotis.

• Memahami komunikasi
Seseorang yang tidak memahami komunikasi yang disampaikan oleh Hypnotist,
akan sangat sulit dipandu untuk menerima proses hipnotis.

• Memiliki kemampuan untuk fokus
Seseorang yang kehilangan kemampuan untuk fokus, atau dalam kondisi sangtat
sulit fokus, akan sangat sulit pula menerima proses hipnotis.

Dari penjelasan di atas, apakah berarti bahwa bagi seseorang yang memenuhi 3
persyaratan dasar ini akan dapat dilakukan proses hipnotis secara mudah ?

Tidak ! Persyaratan dasar ini hanya menunjukkan bahwa seseorang memiliki syarat
yang cukup untuk menerima proses hipnotis (Hypnotisability), tetapi tidak
menunjukkan bahwa hipnotis akan dapat dilakukan secara mudah atau sulit !
Disusun Oleh : elank cakti

Tingkat Sugestivitas

Bagi seseorang yang memenuhi 3 persyaratan utama untuk menerima proses
hipnotis, tidak secara otomatis akan membuat seorang Hypnotist dapat melakukan
proses hipnotis secara mudah terhadap orang tersebut.

Mudah atau tidaknya seseorang memasuki kondisi hipnotis tergantung dari apa yang
disebut dengan “Tingkat Sugestivitas”.

Secara sederhana, terdapat 3 tingkatan sugestivitas yang dapat diketahui melalui
suatu rangkaian test sederhana, yaitu :

• Sugestivitas Baik
Gerbang Pikiran Bawah Sadar relatif mudah untuk dibuka dengan menggunakan
teknik sederhana.

• Sugestivitas Sedang
Gerbang Pikiran Bawah Sadar relatif sulit dibuka dengan teknik sederhana.

• Sugestivitas Buruk
Gerbang Pikiran Bawah Sadar relatif sangat sulit dibuka dengan teknik
sederhana.


Ahaaa ? disinilah rupanya salah satu rahasia utama dari Stage Hypnotism !
Seorang Stage Hypnotist mungkin hanya memilih partisipan dari kelompok dengan
“sugestivitas baik” ?

Benar sekali ! Salah satu kemampuan utama dari seorang Stage Hypnotist adalah
melakukan seleksi pemilihan yang akan menghasilkan partisipan dengan tingkat
“sugestivitas baik” !
Disusun Oleh : elank cakti

Test Sugestivitas

Test sugestivitas adalah suatu rangkaian test sederhana untuk menguji apakah
seseorang memiliki sugestivitas baik, buruk, atau sedang.

Dalam pertunjukkan Stage Hypnosis, test sugestivitas merupakan salah satu kunci
penting, dan harus dikuasai secara baik oleh seorang Stage Hypnotist. Test
sugestivitas dilakukan di awal pertunjukkan, ditujukan untuk memilih partisipan yang
memiliki tingkat sugestivitas terbaik diantara para audience yang hadir.

Prinsip dasar dari test sugestivitas adalah uji sugesti terhadap calon partisipan.
Sugesti yang diberikan biasanya adalah sugesti sederhana, tetapi dapat
menghasilkan umpan-balik yang cukup jelas untuk menilai tingkat sugestivitas dari
calon partisipan tersebut.

Secara umum, dalam suatu kelompok audience sedang dan besar (di atas 30
orang), secara alamiah dengan sangat mudah akan diketemukan sekitar 10% calon
partisipan dengan tingkat sugestivitas baik. Prosentase ini dapat meningkat dengan
jumlah audience yang lebih besar, serta dengan keterampilan yang tinggi dari
seorang Stage Hypnotist.

Jika anda telah memahami materi tentang prinsip bahwa terdapat tingkat sugestivitas
yang berbeda pada setiap orang, maka berikutnya pahamilah dengan baik kalimat
berikut :

“Jangan pernah melakukan hipnotis sebelum melakukan Test Sugestivitas !”

Ini adalah aturan emas yang harus dipatuhi oleh siapapun juga ! Entah anda seorang
Stage Hypnotist atau anda seorang Hypnotherapist ! Kenapa ? Karena test
sugestivitas adalah satu-satunya cara untuk menetapkan langkah berikutnya yang
diperlukan dalam menghipnotis orang lain ! Ingat ! Jangan menggunakan “feeling”
atau ‘sok membaca pikiran’ ! Just do it !

Jadi sebagai calon Stage Hypnotist, maka keterampilan awal yang harus anda asah
dengan sangat baik, adalah cara melakukan test sugestivitas dan mengevaluasi
hasilnya ! Evaluasi maksudnya adalah evaluasi terhadap calon partisipan maupun
terhadap kemampuan anda !

Sebentar lagi anda akan berpraktek. Untuk melakukan test sugestivitas

Saat ini di berbagai buku dapat anda pelajari bermacam-macam teknik test
sugestivitas, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Bahkan
seringkali bagi pemula, semakin banyak mengetahui jenis-jenis test sugestivitas
akan semakin membingungkan, karena semakin sulit dipahami manakah yang
efektif.

Pada prinsipnya test sugestivitas merupakan test untuk mengamati respons calon
partisipan terhadap suatu sugesti yang relatif sederhana.
Disusun Oleh : elank cakti


The Secret of Stage Hypnosis Revealed
Prinsip berikutnya, setiap Stage Hypnotist dapat memilih rangkaian test sugestivitas
yang paling nyaman dan sesuai untuk mereka. Biasanya untuk setiap kondisi dan
situasi yang berbeda, Stage Hypnotist akan menerapkan rangkaian test sugestivitas
yang berbeda pula. Bahkan kelak andapun dapat memodifikasi atau bahkan
menciptakan test sugestivitas sendiri. Ingat, hipnotis adalah seni yang selalu
berkembang !

Berikut contoh dari beberapa test sugestivitas yang biasa diterapkan di pertunjukkan
Stage Hypnosis. Silakan anda latih dengan baik !

Rigid Catalepsy

Prinsip dasar dari test ini adalah memandu partisipan agar berimajinasi bahwa
tangannya menjadi keras dan kaku seperti besi, sehingga tidak ada kekuatan
apapun yang dapat membengkokkan tangannya.
Mintalah partisipan untuk mengepalkan tangan dan
meluruskan tangannya dengan keras (tegang) dan
mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang
menjadi besi yang sangat kuat dan lurus. Anda dapat
membantu dengan memberikan sentuhan. Agar lebih
fokus, mintalah partisipan untuk memejamkan mata.
Ucapkan sugesti berikut ini dengan gaya dan intonasi
yang meyakinkan partisipan :

“Dalam 3 hitungan saya akan membuat tangan anda
menjadi keras seperti besi baja. Sedemikian kerasnya,
sehingga jika anda mencoba membengkokkan, semakin
keras kamu mencoba, maka tangan anda justru akan
bertambah lurus dan keras seperti besi baja ?. tiga ?.
dua ?. satu ?. tangan anda kini menjadi besi baja !”
Kemudian mintalah partisipan untuk mencoba
membengkokkan tangannya, tetapi saat yang sama
tambahkan sugesti :

“Semakin anda mencoba untuk membengkokkan, maka
tangan anda akan semakin mengeras seperti besi baja !”
Setelah beberapa saat, normalkan kembali partisipan dengan memberikan sugesti :

“Ya, dalam 3 hitungan tangan anda akan normal kembali, sehingga dengan mudah
dapat dibengkokkan kembali ?. satu ? dua ? tiga ?.. ya tangan anda sudah
kembali normal !”
Disusun Oleh : elank cakti

Eye Catalepsy

Prinsip dasar dari Eye Catalepsy adalah memandu partisipan agar berimajinasi
bahwa matanya (kelopak mata) terkunci rapat, sehingga tidak dapat dibuka oleh
siapapun juga, termasuk oleh dirinya.

Mintalah partisipan untuk menutup matanya, dan
berimajinasi bahwa matanya dilumuri oleh lem yang
sangat kuat sehingga tidak dibuka sama sekali.

Kemudian pandulah dengan sugesti yang akan
membuat partisipan benar-benar menutup kelopak
matanya secara rapat, bahkan semakin ia berusaha
membuka, maka kelopak mata tersebut akan semakin
terkunci dengan rapat.

“Tutup mata anda, dan rasakan bahwa kelopak mata
anda saat ini juga tertutup dengan sangat rapat, seakan-
akan ada lem yang sangat kuat melumuri mata anda.
Semakin anda mencoba membuka, maka semakin mata
anda terkunci dengan rapat. Ya silakan coba membuka
mata anda, tetapi rasakan bahwa mata anda benar-
benar semakin terkunci dengan rapat.”

Setelah beberapa saat, normalkan kembali dengan mengucapkan sugesti :

“Dalam 3 hitungan mata anda akan normal kembali ?. ya .. satu .. dua .. tiga ? kini
silakan anda dapat membuka mata kembali dengan mudah !”

Locking The Hands

Prinsip dasar dari Locking The Hands adalah memandu partisipan agar berimajinasi
bahwa kedua belah telapak tangannya saling terkunci rapat, sehingga tidak dapat
dibuka oleh siapapun juga, termasuk oleh dirinya.

Mintalah partisipan untuk menjalin jari-jari telapak
tangannya, sehingga saling terikat satu dengan lainnya
(seperti posisi tangan berdoa).

Kemudian pandulah dengan sugesti yang akan
membuat tangan partisipan terekat erat, padat, dan tidak
dibuka dan diurai.
“Rasakan kedua telapak tangan anda dilumuri lem yang sangat kuat, dan juga
imajinasikan bahwa pergelangan tangan anda diikat dengan kuat oleh sebuah tali,
sehingga kedua telapak tangan anda benar-benar terkunci dengan sangat kuat dan
tidak dibuka. Semakin anda mencoba membuka, maka tangan anda justru semakin
terkunci dengan lebi kuat lagi.Ya, silakan anda mencoba membuka ?. Tapi rasakan,
justru tangan anda semakin terkunci lebih kuat lagi !”"
Disusun Oleh : elank cakti

Setelah beberapa saat, normalkan kembali dengan mengucapkan sugesti :

“Dalam tiga hitungan tangan anda akan normal kembali ?. satu ? dua ? tiga ? ya
? silakan buka tangan anda kembali ?.!”
Tugas

Kini anda sudah memahami 3 macam test sugestivitas yang sederhana, mudah,
tetapi efektif untuk mengetahui tingkat sugestivitas dari partisipan.

Selanjutnya anda mulai dapat “berburu” subyek, sambil melatih kemampuan
komunikasi, melatih kepercayaan diri, serta melatih kemampuan untuk “melihat”
tingkat reaksi orang lain. Anda dapat memulai dari lingkungan terkecil anda, antara
lain lingkungan tempat kerja, lingkungan pergaulan, maupun lingkungan rumah.

Buatlah catatan dan evaluasi, baik yang berkaitan dengan Subyek, maupun yang
berkaitan dengan diri anda. Untuk menguasai hipnotis dengan baik, mutlak
diperlukan evaluasi dan perbaikan secara terus menerus.

Target anda adalah memperoleh 10 (sepuluh) orang yang dapat merespon dengan
baik ke-3 test yang telah diajarkan.
Catatan :

Di atas disinggung istilah “Subyek”. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu
peristiwa hipnotis, sesungguhnya yang paling berperan justru mereka yang
memasuki proses hipnotis. Seorang Hypnotist hanyalah sekedar fasilitator untuk
proses tersebut.

Oleh karena jika anda melihat suatu pertunjukkan hipnotis, dimana Sang Hypnotist
dapat melakukan hipnotis dengan cepat ke partisipan, maka pahamilah bahwa dalam
hal ini justru partisipan-lah yang sesungguhnya istimewa, karena memiliki
kemampuan yang sangat cepat untuk memasuki kondisi hipnotis.

Sesungguhnya dalam setiap peristiwa hipnotis, yang terjadi adalah peristiwa “Self
Hypnosis”, yaitu Subyek menghipnotis dirinya sendiri dengan “bantuan” dari Sang
Hypnotist.


Trance Hypnosis

Setelah anda menguasai teknik test untuk mencari partisipan dengan tingkat
sugestivitas terbaik, maka selanjutnya anda siap untuk melakukan proses hipnotis
yang selama ini mungkin identik dengan proses “membuat orang tertidur”. Inilah
yang disebut sebagai Trance Hypnosis.

Disebut dengan Trance Hypnosis karena tujuannya adalah membawa partisipan ke
kondisi Hypnos atau sering juga disebut sebagai kondisi “trance”.

Berikut ini flow dasar Trance Hypnosis :

• Induction

Induction atau induksi adalah suatu teknik untuk membawa Subyek ke dalam
kondisi Hypnos.

• Deepening

Deepening atau pendalaman adalah suatu teknik untuk memperdalam kondisi
“trance” dari Subyek. Semakin dalam “trance” seseorang, maka akan semakin
mudah ia menerima berbagai macam sugesti, termasuk sugesti yang mungkin
“tidak masuk akal”.

• Depth Level Test

Test atau pengamatan dari kedalaman “trance” dari Subyek.

• Suggestion

Suggestion adalah sugesti atau saran yang diberikan saat Subyek sudah berada
dalam kondisi trance yang sesuai. Pada Stage Hypnosis sugesti biasanya
sesuatu yang akan menimbulkan efek menghibur.

• Termination

Tahapan pengakhiran. Subyek dikembalikan ke kondisi normal.
Disusun Oleh : elank cakti

Induction

Teknik induction atau induksi yang biasa diterapkan di Stage Hypnotism pada
umumnya adalah induksi sederhana yang dapat dibawakan dalam waktu singkat,
yaitu sekitar 3 – 5 menit. Ingat, bahwa teknik-teknik ini hanya dapat diterapkan
kepada mereka yang memiliki tingkat sugestivitas baik dan sangat baik.

Teknik Simple Progressive Relaxation

Teknik ini dapat diterapkan untuk induksi massal. Misalkan dari test sugestivitas
yang dilakukan anda memperoleh partisipan dengan tingkat sugestivitas baik
sebanyak 5 orang, maka anda dapat menerapkan teknik induksi ini.

Teknik Simple Progressive Relaxation dilakukan dengan komunikasi verbal murni,
tidak diperlukan sentuhan kepada partisipan. Pada umumnya partisipan duduk di
kursi, dan anda membawakan teknik ini dengan suara yang keras, sangat baik jika
dibantu dengan microphone.

Berikut ini script dari Simple Progressive Relaxation :

“Tutup mata anda ?. tarik nafas panjang dan hembuskan dengan lepas ? rasakan
bersama hembusan nafas anda ?. anda memasuki relaksasi yang dalam ?. bahkan
sekarang anda merasa mengantuk ?.. lepaskan saja ? biarkan anda memasuki
relaksasi yang lebih dalam ?.. makin dalam ?. makin lelap ?. makin nyenyak ?.
tidur semakin nyenyak ?..”

Lanjutkan dengan Deepening untuk memperdalam trance.

Teknik Flying Hand

Teknik ini merupakan teknik konvensional yang dulu dianggap sebagai pola
mesmerisme.
Posisi partisipan boleh berdiri atau duduk. Mintalah partisipan untuk berkonsentrasi
memandang tangan anda, dan mengikuti gerakan tangan anda.

Kemudian gerakkan tangan anda secara perlahan di hadapan wajah subyek (sekitar
20 cm), naikkan dan turunkan tangan anda dengan irama lambat sambil
mengucapkan Script berikut.
Disusun Oleh : elank cakti

“Tarik nafas dalam ?. hembuskan dalam ?. [Lakukan beberapa kali seirama
dengan ayunan tangan anda] ? rasakan mata anda semakin berat ?. berat ?. dan
anda mulai mengantuk ?. Jangan ditahan ?. biarkan saja ?. dan sekarang tutup
mata anda ?..”

Lanjutkan dengan Deepening untuk memperdalam trance.
Teknik Pendulum
Partisipan duduk, mintalah matanya untuk mengikuti gerakan pendulum, dengan
posisi sekitar 60 derajat (posisi lelah).

Sambil menggerakkan pendulum secara perlahan ke kanan dan kekiri, ucapkan
Script berikut ini.

“Rasakan ? bersama ayunan pendulum ini .. Anda semakin rileks .. semakin santai
? dan mata anda semakin berat ? semakin berat ?. semakin mengantuk ?.
[Lakukan beberapa kali] ?. dan kini tutup mata mata anda ?.”

Lanjutkan dengan Deepening untuk memperdalam trance.
Disusun Oleh : elank cakti

Deepening
Merupakan teknik untuk membawa partisipan ke tingkat trance yang lebih dalam.
Filosofi dari Deepening adalah “mengajak” partisipan untuk mengalami sesuatu
secara “nyata”.

Contoh dari Deepening Script :

“Saya akan menghitung dari 5 ke 1 ? dan pada hitungan ke 1 anda akan merasa
berada di pantai ? dan menikmati keindahannya ?. lima anda berada di pantai ?..
empat ? rasakan benar-benar suasananya ?.. tiga .. anda benar-benar dapat
menikmati deburan suara ombak ?. dua ?. rasakan semakin jelas ? semakin
nyata ?.. satu ?. anda benar-benar merasakan sangat nyata ?.!”


Contoh lain :

“Saya akan menghitung dari 5 ke 1 ? dan setiap kali saya menghitung ? anda akan
semakin nyenyak ? semakin lelap ?. lima ? tidurlah dengan lelap ?. empat ?
masuki tidur lebih nyenyak ?. bahkan berkali lipat lebih dalam ?? tiga ?. nikmati
benar tidur anda ?. dua ?. anda benar-benar teritidur dengan sangat lelap dan
alami ? satu ?. silakan nikmati tidur lelap ini ?? makin lelap ?. makin nyenyak
?makin dalam ?.”
Disusun Oleh : elank cakti

Depth Level Test
Test untuk memeriksa tingkat kedalaman trance dari partisipan. Test ini berguna
untuk pemilihan permainan yang akan diterapkan, karena setiap permainan dalam
Stage Hypnosis membutuhkan kedalaman yang berbeda-beda.

Secara sederhana, anda perlu mengetahui apakah seorang partisipan sudah berada
dalam kondisi “medium trance”, “deep trance”, atau masih “light trance”, dan jika
mungkin anda masih dapat memperdalam partisipan yang masih berada di “light
trance” agar memasuki minimal “medium trance”.

• Test Medium Trance

Dalam kondisi partisipan tetap menutup mata, sugestikan seakan-akan partisipan
sedang menaiki jet-coaster, atau sedang melakukan off-road di jalan yang rusak
dan berlubang-lubang. Jika partisipan bereaksi dengan menggoyangkan
tubuhnya sesuai dengan sugesti, maka ia dalam kondisi Medium Trance. Dalam
kondisi ini anda dapat melakukan Deepening kembali, atau memulai permainan
yang sesuai untuk kondisi medium trance.

• Test Deep Trance

Dalam kondisi partisipan tetap menutup mata, sugestikan bahwa saat ia
membuka mata, maka ia tidak dapat melihat siapapun juga kecuali anda.
Kemudian mintalah ia membuka mata. Jika ia benar-benar “menghilangkan”
semua obyek kecuali anda, maka partisipan ini berada dalam kondisi Deep
Trance ekstrim (Somnabulism). Bagi partisipan semacam ini dapat diterapkan
berbagai permainan Stage Hypnosis yang ekstrim.
Disusun Oleh : elank cakti

Suggestion

Tahapan ini merupakan inti dari Stage Hypnosis. Jika partisipan telah memasuki
kondisi trance yang sesuai (medium atau deep), maka Stage Hypnotist dapat
memulai permainan dengan memberikan berbagai sugesti yang diinginkan.

Sugesti-sugesti dalam Stage Hypnosis disebut juga sebagai Stage Hypnosis
Routine. Saat ini banyak contoh-contoh Routine yang telah tersedia (contoh-contoh
permainan). Seorang Stage Hypnotist diharapkan juga dapat menciptakan Routine
yang bersifat khas.

Contoh Routine :

“Jika anda membuka mata nanti, anda merasa bahwa anda adalah seorang politikus
ulung negeri ini yang tengah berkampanye di tengah massa anda ?.!”

“Jika anda membuka mata nanti, anda akan melihat bahwa sepatu anda adalah
handphone, dan anda kebetulan memang ingin mempergunakan handphone untuk
kontak ke salah satu rekan anda ?.!”

“Jika anda membuka mata nanti, maka anda akan merasa geli dan tertawa terbaha-
bahak jika mendengar suara wanita ?. Karena bagi anda suara wanita terdengar
seperti suara Donald bebek ?.”
Disusun Oleh : elank cakti

Termination
Termination atau pengakhiran adalah tahap untuk mengakhiri hipnotis dan
membawa partisipan kembali ke kondisi normal.

Ada suatu etika yang tidak tertulis, yaitu termination harus dilakukan sebaik mungkin,
sehingga partisipan akan kembali ke “kesadaran semula” dengan lebih positif dan
lebih sehat. Artinya, setiap Stage Hypnotist bertanggung-jawab agar partisipan selalu
mengakhiri hipnotis dengan kondisi yang positif.

Contoh Termination Script :

“Dalam 5 hitungan anda akan bangun ? kembali ke kesadaran semula secara utuh
sehat dan positif ?. satu ? tarik nafas panjang ?.. dua ?.. hembuskan dengan
lepas ?.tiga ? rasakan anda semakin sehat semakin positif dan mulai kembali
berada di sini ?.. empat ? anda semakin fresh ? semakin segar ? dan siap-siap
untuk membuka mata ?. dan lima ?.. perlahan-lahan buka mata anda ?.”

Termination yang tidak sempurna atau terburu-buru dapat mengakibatkan partisipan
disorientasi dan tidak nyaman.

HYPNOSIS

Apakah Ada Kekuatan Gaib Dalam Proses Hipnotis ?

Hipnotis, terutama pertunjukkan hipnotis, acapkali
menunjukkan fenomena yang “luar biasa”.
Bagaimana seorang Stage Hypnotist (ahli hipnotis
panggung) dapat memberikan “perintah” kepada
orang lain, agar dapat melakukan hal-hal yang
tidak masuk akal.

Hal ini masih diperkuat dengan rumor yang
beredar mengenai kejahatan hipnotis. Tentang
bagaimana seorang ahli hipnotis dengan
mudahnya dapat membuat orang lain “tidak
sadarkan diri”, hanya dengan cara “menepuk”
pundak ?

Benar-benar seru ! Aneh ! Tidak dapat dianalisa dengan rasio normal ! Pastilah ada
unsur “gaib”, “magis”, minimal pasti ada kekuatan dari “kuasa kegelapan” ?!

Tetapi apakah benar demikian ?
Di dunia timur kita seringkali mengucapkan kata-kata “gaib”, “mistik”, “magis”, dsb.
Tanpa kita menyadari apakah sebenarnya maksud dari kata-kata di atas ? Dan
acapkali tema-tema yang terkait dengan kata-kata di atas tidak lebih dari sekedar
informasi “sambung-menyambung” yang diturunkan dari generasi ke generasi, yang
“lupa” kita periksa kebenarannya.

Demikian juga dengan hipnotis. Hanya dikarenakan begitu sulitnya memahami
bagaimana seseorang menjadi “tertidur” setelah berhadapan dengan seorang
Hypnotist yang meliak-liukkan tangannya bak Rasputin ? Maka dengan cepat kita
mencari mudahnya dengan mengatakan bahwa ini pasti sesuatu yang masuk dalam
wilayah magis atau irasional ?!

Pernahkah kita berpikir bagaimana mungkin telepon seluler dapat mengirimkan
suara padahal tidak ada satupun kabel yang terhubung ? Dan apakah kita benar-
benar memahami mekanismenya ? Mungkin tidak juga ! Tetapi apakah kita pernah
berpikir bahwa telepon seluler pasti menggunakan “kuasa kegelapan” untuk
mengirimkan suara melintasi ribuan kilometer jarak ? Tentu tidak ! Kita dengan cepat
mengatakan : “Ah, jika itu kan benar-benar soal teknologi, walaupun detailnya saya
juga benar-benar tidak tahu !”.

Mengapa kita membedakannya ? Ya, ini hanya soal informasi. Dan buku ini akan
memberikan informasi kepada anda agar anda tidak terlalu cepat menggunakan
tempat sampah intelektual yang bernama “magis”, “mistik”, dsb. Dan sadari dengan
jujur apakah andapun sebenarnya memahami apa yang sebenarnya yang dimaksud
dengan “magis” atau “mistik” ? Jangan-jangan juga tidak ?!
Disusun Oleh : elank cakti
Hipnotis adalah suatu gejala psikologi murni, alias hal yang alamiah dan biasa !
Setiap hari kita semua menghipnotis dan terhipnotis sebanyak puluhan sampai
dengan ratusan kali ! Lho ?

Tentu saja kita tidak menyadarinya bahwa hipnotis yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari sangatlah alamiah, tetapi acapkali jauh lebih dahsyat ! Bagaimana
seorang salesman dapat “merayu” calon pembelinya, bagaimana pula dengan
seorang manager yang dapat memotivasi bawahannya untuk bekerja keras,
bagaimana seorang ibu dapat membujuk anaknya untuk belajar, bagaimana seorang
politisi dapat menghimpun puluan ribu suara dari para pendukungnya. Semuanya
adalah fenomena hipnotisme !

Secara sederhana, jika anda dapat “menyuruh” seseorang untuk melakukan sesuatu,
atau anda dapat membuat seseorang “berpikir” sesuatu, maka sebenarnya anda
telah melakukan apa yang disebut sebagai hipnotis. Lho ? Kok bisa ?

Secara umum, hipnotis adalah suatu seni penyampaian “pesan” agar dapat diterima
oleh orang lain, dan berlanjut menjadi tindakan sesuai dengan yang dimaksudkan
oleh pesan tersebut.

Seorang salesman tentu ingin calon pembelinya membeli produk yang ditawarkan.
Untuk itu ia akan menggunakan kekuatan empati, tutur kata yang baik, penjelasan
keunggulan produk, penjelasan performa harga, dan ribuan jurus lainnya, agar sang
calon pembeli mempertimbangkan, dan tentu akhirnya memutuskan untuk membeli
produk tersebut ! Apakah kata-kata dari salesman tersebut sepenuhnya benar ?
Mungkin tidak juga ! Kecap selalu nomor satu ! Tetapi yang jelas calon pembeli
tersebut pasti merasa nyaman dan akhirnya “tergerak” untuk membeli !

Pada kasus lain, jika kita hendak berhutang uang kepada orang lain, maka mungkin
kita akan berusaha untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar membutuhkan uang
tersebut, bahkan ini soal “hidup” dan “mati”, dan orang tersebut adalah satu-satunya
di dunia ini yang dapat menolong kita ! Mungkin kita perlu tambahkan sedikit “acting”
agar menimbulkan simpati ?!

Hipnotis adalah suatu seni komunikasi persuasif untuk menyampaikan pesan ke
“pusat motivasi” orang lain, sehingga dapat “menggerakkan” orang lain tersebut ke
arah tujuan yang dimaksud.
Yang dimaksudkan dengan “pusat motivasi” adalah sesuatu yang terdapat dalam diri
setiap manusia yang disebut dengan “Pikiran Bawah Sadar”, yang merupakan salah
satu bagian pikiran yang memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda dengan pikiran
biasa.

Sebagai suatu seni komunikasi maka Hipnotis melibatkan aspek verbal (bahasa
lisan) dan non verbal (bahasa tubuh) seperti halnya komunikasi sehari-hari pada
umumnya.

Hypnosis For Dummies
Jika di masa silam hipnotis diselimuti kabut magis karena identik dengan tangan
yang melambai-lambai, mata yang menyorot tajam, mantra yang diucapkan dengan
nada renda, pendulum yang berayun-ayun, maka pada saat ini berdasarkan
pengetahuan hipnotis moderen, semua itu hanya dipandang sebagai bagian dari
teknik komunikasi, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk yang gemar
berkomunikasi dengan lambang-lambang !
• Hipnotis adalah suatu seni komunikasi persuasif yang ditujukan
untuk menyampaikan pesan ke pusat motivasi manusia yang
disebut sebagai “Pikiran Bawah Sadar”.

• Sebagai suatu teknik komunikasi, maka hipnotis melibatkan
aspek verbal, non verbal, dan me-utilisasikan segenap faktor
pendukung komunikasi, termasuk lambang-lambang dan nilai
keyakinan (belief system).

• Hipnotis adalah gejala psikologi murni dan tidak terkait dengan
unsur magis, mistik, kuasa kegelapan, atau istilah lain
sejenisnya.

Apakah Sesungguhnya Pikiran Bawah Sadar Itu ?

Hipnotis seringkali dikaitkan apa yang disebut
sebagai “Pikiran Bawah Sadar”.

Sesungguhnya apa sih yang disebut sebagai
“Pikiran Bawah Sadar” itu ? Berupa apa dan
letaknya ada dimana ?
Dalam dunia psikologi, dikenal beberapa
pemodelan (modelling) untuk menjelaskan cara
kerja pikiran manusia, perilaku manusia, dsb.

Salah satu yang paling terkenal adalah model
Conscious dan Unconscious dari Sigmund Freud,
Bapak dari keilmuan psikoanalisa.
Entah kapan mulainya dan siapa yang mempelopori, akhirnya model dari Freud ini
bergeser menjadi Conscious dan Sub-Conscious, yang akhirnya acapkali
dipergunakan dalam menjelaskan fenomena hipnotis.

Yang paling penting untuk dipahami, bahwa pemodelan ini dimaksudkan semata-
mata untuk mempermudah pemaparan berikutnya. Pemodelan ini bukan kebenaran
mutlak, bahkan untuk menjelaskan fenomena yang lain, mungkin diperlukan
pemodelan lain yang berbeda sama sekali.

Conscious dapat diartikan sebagai “Pikiran Sadar”, demikian juga Sub-Conscious
dapat diartikan sebagai “Pikiran Bawah Sadar”, walaupun mungkin istilah yang lebih
tepat adalah adalah “sub” atau “bagian” dari “Pikiran Sadar”. Tetapi tidak masalah
selama kita memahami esensinya.

Pikiran bawah sadar berisikan data berupa segenap pengalaman, pemahaman,
penalaran kita mulai sejak lahir sampai dengan hari ini. Data yang terdapat di pikiran
bawah sadar dapat berasal dari pengalaman langsung (yang kita alami sendiri), atau
berasal dari pengalaman induktif (berasal dari pihak lain). Yang harus digaris-
bawahi, data di pikiran bawah sadar ini dapat berupa data benar atau data yang
salah, pikiran bawah sadar tidak membedakannya.

Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan perilaku,
juga menentukan respon-respon yang kita pilih saat terjadi suatu stimulus dari luar.
Bahkan salah satu buku yang sangat terkenal (Peace of Mind dari Sandy Mc Gregor)
menuliskan angka 88% untuk pengaruh pikiran bawah sadar, sedangkan pikiran
sadar hanyalah 12%.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Secara ilmiah, pikiran bawah sadar adalah memori yang tentu saja secara fisik
merupakan bagian dari sel-sel otak kita. Akan tetapi penelitian eksperimental mulai
berhadapan fakta-fakta bahwa pikiran bawah sadar bahkan sudah mulai terbentuk
sejak jaringan otak belum terbentuk dengan sempurna. Sebagai contoh, dalam suatu
eksperimen hipnotis pernah dilakukan regresi sampai dengan usia janin, dan
diketemukan memori traumatik yang diakibatkan oleh orang tua si janin.

Oleh karena itu, saat ini beberapa ahli mulai “mencurigai”, bawa bagian lain dari
pikiran bawah sadar mungkin terletak di dimensi energi ether, sehingga memiliki
berbagai “rekaman” termasuk kemungkinan memori kehidupan di masa silam, juga
rekaman dari “kecerdasan kolektif” yang konon banyak berseliweran di jagad raya ini

Hipnotis seringkali dihubungkan dengan pikiran bawah sadar. Lalu sebenarnya
apakah hubungan hipnotis dengan pikiran bawah sadar ?

Hipnotis adalah suatu teknik untuk menyampaikan pesan agar “memasuki” pikiran
bawah sadar. Oleh karena pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat
besar, yaitu 88%, maka diharapkan pesan ini dapat dieksekusi menjadi suatu
tindakan atau pola pikir.

Oleh karena itu di pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnosis), seorang Stage
Hypnotist dapat membuat orang lain melakukan hal-hal di luar kebiasaan normal,
dengan cara memasukkan pesan-pesan (sugesti) tersebut ke pikiran bawah sadar.
Ingat bahwa pikiran bawah sadar cenderung tidak perduli suatu saran “benar” atau
“salah”. Cara penalaran pikiran bawah sadar sangat berbeda dengan pikiran sadar.
• Pikiran manusia terdiri dari bagian “Pikiran Sadar” dan bagian
“Pikiran Bawah Sadar”.

• Pola pikir dan tindakan manusia dipengaruhi oleh pikiran sadar
(12%) dan pikiran bawah sadar (88%).

• Pikiran bawah sadar tidak melakukan penalaran secara kritis,
sehingga tidak mudah membedakan apakah suatu informasi
yang masuk adalah “benar” atau salah”.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Bagaimana Cara Pikiran Bawah Sadar Menyerap
Informasi Dari Luar ?
Jika pikiran bawah sadar tidak dapat
“membedakan” apakah suatu informasi itu
sesungguhnya “benar” atau “salah” jadi sangat
berbahaya dong ? Kita mungkin setiap hari akan
“dimasuki” berbagai hal yang tidak benar ?

Tidak juga ! Karena manusia adalah ciptaan yang
maha sempurna. Lebih ruwet, lebih kompleks, dan
jauh lebih canggih dibandingkan dengan
superkomputer generasi terakhir !
Pikiran bawah sadar memiliki “pintu gerbang” yang akan “menyaring” setiap
informasi yang masuk. Jadi tidak setiap informasi meluncur masuk begitu saja ke
pikiran bawah sadar. Dengan kata lain pintu gerbang ini berfungsi sebagai filter.

Pertanyaan berikutnya mungkin adalah “siapa yang mengendalikan filter” ini ? Kapan
saat ia terbuka ? Dan kapan pula saat ia tertutup ?
Ya ! Filter pikiran bawah sadar bersifat dinamis, dapat terbuka lebar, setengah
terbuka, atau bahkan tertutup sama sekali. Jika filter ini terbuka lebar, artinya
informasi akan dengan mudah meluncur masuk, sebaliknya jika filter ini tertutup,
maka informasi tidak akan masuk.
Mekanisme dari filter pikiran bawah sadar dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara
lain : tingkat fokus, minat, tingkat kepercayaan, moral, etika, dsb.
Sebagai contoh : jika kita tengah berbicara dengan seorang tokoh yang menjadi idola
kita, maka filter pikiran bawah sadar kita akan terbuka lebar, sehingga “apapun” yang
disampaikan oleh sang Idola akan dengan mudah memasuki pikiran bawah sadar
kita, dan menjadi “kebenaran”.
Contoh lain, jika kita sedang fokus menonton acara kesayangan kita di televisi, maka
filter juga akan terbuka lebar, sehingga seluruh isi cerita, pesan-pesan dari acara
tersebut, termasuk iklan yang menyertai acara tersebut, akan terserap seluruhnya ke
pikiran bawah sadar kita.
Seorang ibu pasti punya keahlian untuk membuka filter anaknya. Seorang guru yang
hebat, pasti punya keahlian untuk membuka filter muridnya.

Seorang Hypnotist pasti sangat menguasai teknik untuk membuka filter orang lain !
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
• Pikiran bawah sadar dilindungi oleh filter yang bertugas untuk
menyaring informasi yang berasal dari luar.
• Aktivitas filter ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal
dan internal, antara lain : tingkat fokus, minat, emosi, tingkat
kepercayaan, moral, etika, situasi, kondisi, dsb.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Jadi Bagaimana Sebenarnya Cara Kerja Hipnotis ?
Dari berbagai uraian sebelumnya, maka kini
kita mulai dapat merangkai benang merah
tentang bagaimana sebenarnya proses atau
cara kerja dari hipnotis.
Dengan keterampilan yang telah dilatih
secara khusus, seorang Hypnotist dapat
membuat filter orang lain terbuka, sehingga
selanjutnya ia dapat memasukkan berbagai
saran, mulai dari saran yang sekedar
“menimbulkan efek lucu” seperti pada Stage
Hypnosis, sampai dengan saran yang
bersifat memberdayakan diri, bahkan
menyembuhkan seseorang dari gangguan
psikologis, seperti pada Hypnotherapy.
Lalu bagaimana cara seorang Hypnotist
melakukannya ?

Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, bahwa hipnotis adalah suatu seni
komunikasi yang bersifat persuasif. Oleh karena seorang Hypnotist dalam membuka
filter orang lain juga melalui teknik komunikasi biasa, tetapi dengan pola khusus
sehingga menjadi sangat efisien, efektif, dan persuasif !
Pada jaman dahulu hipnotisme identik dengan gerakan tangan yang melambai-
lambai bak mengirimkan “energi tidur”, atau pandanga mata dengan sorot yang
tajam, seakan-akan menembus dan menundukkan pikiran ! Bagaimana
penjelasannya ?
Hipnotis adalah pengetahuan yang berkembang dari jaman ke jaman, bahkan
fenomena hipnotis itu sendiri telah lekat dengan berbagai kebudayaan kuno di masa
silam. Pada abad ke-17 hipnotis mulai “menemukan jalan” sebagai ilmu
pengetahuan. Dan sebagaimana layaknya pengetahuan lain, maka berbagai
hipotesa, mengawali keilmuan ini, dimulai dari hipotesa mengenai kemungkinan
adanya aliran magnit di alam semesta ini, yang melahirkan apa yang dikenal sebagai
mesmerisme.
Berbagai eksperimen, berbagai penelitian, telah mengubah wajah hipnotisme
menjadi berbeda sama sekali ! Dan pada hari ini kita telah berada pada era
hipnotisme moderen yang benar-benar berbasiskan kepada ilmu pengetahuan.
Lalu bagaimana dengan tangan yang melambai-lambai dan pandangan mata yang
tajam dalam hipnotisme masa silam ? Ya ! Pada saat ini diketahui bahwa seluruh
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
“gaya” dari hipnotisme masa silam tetap bagian dari seni komunikasi belaka ! Tidak
ada kekuatan lain yang terlibat, walaupun dulu dipercaya bahwa kekuatan ini ada.

Tangan yang melambai-lambai, sorot mata tajam, ayunan pendulum, pada saat ini
dikenal sebagai suatu teknik yang disebut sebagai “induction” atau induksi. Teknik
yang akan membuat filter seseorang dapat mulai terbuka, sehingga nantinya dapat
diperlebar lagi dengan teknik lain yang disebut sebagai “deepening” atau
pendalaman.
Dalam ensiklopedia hipnotis moderen yang disusun oleh Ormond McGill yang
dikenal sebagai The Dean of American Hypnotist, dapat dipelajari berbagai teknik
induksi hipnotis moderen, juga berbagai teknik yang berasal dari kebudayaan masa
silam, termasuk ritual Yoga Nidra yang biasa dipergunakan sebagai penutup dari
latihan Yoga.
Seorang Hypnotist membuka filter pikiran bawah sadar dengan
teknik komunikasi persuasif, antara lain dengan teknik yang
disebut sebagai “induction”, dan “deepening”.
Teknik yang diterapkan di hipnotisme masa silam juga mengacu
kepada teknik komunikasi, walaupun pada masa silam dipercaya
melibatkan kekuatan tertentu.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Jadi, Apa Saja Yang Termasuk Dalam Kategori
Hipnotis ?
Jika hipnotis ternyata merupakan komunikasi
seperti halnya komunikasi dalam kehidupan
sehari-hari, maka apa yang membedakan
hipnotis seperti yang di televisi dengan hipnotis
yang dilakukan oleh pak politisi dong ?
Ya, untuk keperluan praktis, maka hipnotis dapat
dibagi menjadi 2 bagian besar, masing-masing
adalah : Formal Hypnosis dan Informal
Hypnosis.

• Formal Hypnosis
Aktivitas hipnotis yang digambarkan dengan : melambaikan tangan,
mengayunkan pendulum, memandu relaksasi, merupakan bentuk dari hipnotis
formal, atau direct hypnosis, terkadang disebut sebagai genuine hypnosis.
Pada umumnya pengertian “mempelajari hipnotis” secara awam, adalah
mempelajari teknik hipnotis formal, walaupun di dunia hypnotherapy modern juga
terdapat teknik hipnotis informal yang dipergunakan misalnya untuk menghadapi
klien yang sangat kritis, teknik ini nantinya merupakan bagian dari ericksonian
hypnotherapy.
Jadi jika kita menyaksikan seorang Stage Hypnotist beraksi di layar kaca, maka
pasti ini termasuk dalam kategori Formal Hypnosis.

• Informal Hypnosis
Hipnotis informal, atau indirect hypnosis biasanya berupa pola komunikasi
alamiah sehari-hari, tetapi dapat membuat filter seseorang menjadi terbuka.
Teknik hipnotis informal ini biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
walaupun mungkin secara tidak disadari, misalkan oleh para penjual handal yang
mampu menggerakkan calon pembeli, dari semula tidak tertarik, menjadi
mempertimbangkan, dan akhirnya melakukan pembelian.
Pada saat ini hipnotis informal juga mulai dikembangkan di bidang-bidang non
therapeutic, misalkan hypnosis for selling, hypnosis for parenting, dll.
Para politisi, para pemimpin spiritual, mempergunakan hipnotis jenis ini.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Hipnotis secara praktis dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu :
Formal Hypnosis yang merupakan gambaran awam mengenai
hipnotis, dan Informal Hypnosis yang merupakan bentuk hipnotis
alamiah dalam kehidupan sehari-hari.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Apakah Setiap Orang Dapat Dihipnotis ?
Secara umum setiap orang dapat dihipnotis. Akan tetapi jika mengacu kepada
Informal Hypnosis, maka mereka yang dapat dihipnotis harus memenuhi 3
persyaratan utama, yaitu :

• Tidak Menolak
Filter pikiran bawah sadar secara otomatis akan tertutup jika seseorang dalam
kondisi tidak nyaman. Oleh karena itu seseorang yang menolak dihipnotis maka
tidak akan dapat dihipnotis. Dengan kata lain Informal Hypnosis membutuhkan
kerja sama yang baik antara Hypnotist dengan pihak yang akan dihipnotis.

• Dapat Berkomunikasi
Hipnotis adalah seni komunikasi. Oleh karena itu jika seseorang tidak dapat
menerima atau memahami komunikasi yang disampaikan oleh seorang
Hypnotist, maka tidak akan dapat dihipnotis.

• Memiliki Kemampuan Fokus
Fokus merupakan komponen utama untuk membuka filter pikiran bawah sadar.
Oleh karena itu bagi seseorang yang benar-benar tidak memiliki kemampuan
untuk fokus, akan sangat sulit untuk dihipnotis.

Lho dari penjelasan di atas, tampaknya
seseorang yang akan dihipnotis justru berperan
lebih besar daripada pihak yang akan melakukan
proses hipnotis itu sendiri ?
Ya benar sekali ! Seorang yang akan dihipnotis
justru merupakan sentral, sehingga disebut
sebagai “Subyek”. Dan perlu diketahui bahwa
dalam segenap peristiwa hipnotis, ternyata yang
terjadi adala suatu peristiwa “Self Hypnosis”,
artinya orang menghipnotis dirinya sendiri, sang
Hypnotist sesungguhnya hanya berperan sebagai
fasilitator belaka !
Andaikata seseorang sudah memenuhi ketiga syarat di atas, maka apakah setiap
orang akan sama mudahnya untuk dihipnotis ?
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Tentu saja tidak ! Setiap orang adalah unik, sehingga setiap orang merespon
hipnotis dengan cara yang berbeda-beda.
Berdasarkan penelitian statistik yang dilakukan oleh suatu universitas di USA,
diperoleh kesimpulan, bahwa dalam suatu komunitas, akan diketemukan 3 kelompok
orang dengan tingkat penerimaan hipnotis yang berbeda, yaitu :

• Mudah
Yaitu kelompok orang yang sangat mudah untuk menerima proses hipnotis.
Jumlahnya adalah 5%.

• Moderat
Yaitu kelompok orang yang memiliki tingkat respon moderat untuk menerima
proses hipnotis, jumlahnya adalah 85%

• Sulit
Yaitu kelompok orang yang memiliki tingkat respon sulit untuk menerima proses
hipnotis, jumlahnya adalah 10%
• Untuk dapat dihipnotis seseorang harus mau (tidak menolak),
memahami komunikasi, dan memiliki kemampuan untuk fokus.

• Secara alamiah terdapat 3 kelompok Subyek, yaitu mereka
yang mudah menerima hipnotis (10%), mereka yang moderat
(85%), dan mereka yang sulit (5%).
Disusun Oleh : elank cakti


Hypnosis For Dummies
Apakah Yang Terjadi Di Panggung Pertunjukkan
Hipnotis ?
Hipnotis yang dipertunjukkan di layar kaca benar-
benar menampilkan suatu fenomena yang
spektakuler ! Sang Hypnotist benar-benar
mendemonstrasikan sesuatu yang luar biasa.
Dengan satu jentikan tangan para partisipan
langsung “tertidur” ! Bakan selanjutnya dapat
“diperintah” untuk melakukan berbagai hal konyol
yang agak sulit diterima oleh akal sehat !

Apakah yang terjadi sesungguhnya ? Benar-
benar terjadi atau hanya suatu rekayasa ?
Dengan pengertian-pengertian yang diberikan sebelumnya, kini dapat dipahami
bahwa Stage Hypnosis atau hipnotis pertunjukkan benar-benar terjadi. Hanya saja
ada suatu rahasia utama yang tidak dipahami oleh awam, yaitu :
Seorang Stage Hypnosis hanya mempergunakan partisipan dengan tingkat
penerimaan hipnotis yang baik, atau mereka yang termasuk dalam kelompok 10%.
Untuk itu seorang Stage Hypnotist harus memiliki kemampuan tinggi untuk
melakukan seleksi yang akan memastikan bahwa mereka benar-benar memperoleh
partisipan yang memenuhi persyaratan.
Silakan mulai saat ini perhatikan dengan seksama, seorang Stage Hypnotist selalu
melakukan rangkaian test di saat awal, akan tetapi karena “dibungkus” oleh suatu
teknik komunikasi yang menghibur, maka awam tidak menyadari bahwa telah
berlangsung proses test.
Terkadang seorang Stage Hypnotist yang kurang percaya diri, menyiapkan “orang-
orang khusus” yang telah teruji baik, dan menyebarkannya di antara audience. Hal
ini dilakukan karena mereka sangat khawatir reputasinya akan jatuh jika tidak dapat
memperoleh Subyek yang sesuai. Stage Hypnotist jenis ini biasanya Stage Hypnotist
“karbitan” atau dengan kata lain popularitasnya melampaui kemampuannya.


• Rahasia utama dari pertunjukkan hipnotis panggung (Stage
Hypnosis) adala pemilihan Subyek dengan kategori penerimaan
hipnotis yang sangat baik.
• Seorang Stage Hypnotist memiliki kemampuan untuk
melakukan seleksi guna memperoleh Subyek dengan tingkat
penerimaan hipnotis yang baik.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Apakah Hipnotis Dapat Dipelajari Secara Mudah Oleh
Siapa Saja ?
Pada saat ini hipnotisme, terutama Western Hypnotism, sudah benar-benar
menjelma sebagai ilmu pengetahuan. Bahkan di USA sudah ada universitas yang
membuka jurusan Hypnotherapy sampai dengan tingkat doktoral.
Di USA dan UK banyak asosiasi profesi Hypnosis dan Hypnotherapy yang mengatur
berbagai standar dan etika di bidang Hypnosis & Hypnotherapy.

Dengan format yang sudah sangat moderen dan ilmiah, maka Hypnosis dan
Hypnotherapy kini dapat dipelalajari oleh siapapun juga. Akan tetapi, bagi mereka
yang benar-benar berminat untuk menjadi praktisi, maka harus memenuhi
persyaratan utama yaitu :

• Dapat berkomunikasi dengan baik, tidak memiliki hambatan serius dalam
berkomunikasi (misal : gagap, atau memiliki gangguan pendengaran).
• Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Pada saat ini berbagai pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy sangat mudah
diketemukan, dan tersedia dalam berbagai format, mulai dari Short Course, Medium
Course, sampai dengan pelatihan dengan jangka waktu yang panjang.
Hipnotis dapat dipelajari oleh siapapun juga yang tidak memiliki
hambatan komunikasi dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Disusun Oleh : elank cakti

Hypnosis For Dummies
Manfaat Apa Sajakah Yang Dapat Diterapkan Melalui
Hipnotis ?
Pada saat ini hipnotis terutama di dunia barat telah dikembangkan dan diterapkan di
berbagai bidang kehidupan. Melalui prinsip sederhana bahwa hipnotis merupakan
tools yang sangat efektif untuk memasuki pikiran bawa sadar, maka berikut ini
beberapa aplikasi populer hipnotis.

• Hypnotherapy
Aplikasi hipnotis untuk menghasilkan efek therapeutic. Diterapkan untuk
menangani berbagai hambatan psikologis, misal : rasa rendah diri, traumatik,
phobia, kecanduan, juga menangani berbagai penyakit psikosomatis, antara lain
: asma, alergi, darah tinggi, dsb.

• Anodyne Awareness
Bagian dari Hypnotherapy untuk manajemen rasa sakit. Diterapkan secara luas,
mulai dari membantu mengurangi rasa sakit pada proses melahirkan secara
alamiah, sampai dengan aplikasi Hypnoanaesthesi untuk pembedahan tanpa
menggunakan anaesthesi.

• Stage Hypnosis
Aplikasi hipnotis di bidang hiburan. Pada saat ini hipnotis jenis ini sudah mulai
biasa ditampilkan di berbagai acara, juga diberbagai pusat-pusat hiburan, setara
dengan cabang entertainment lain. Di dunia barat banyak orang yang
menetapkan Stage Hypnotist sebagai profesi mereka.

• Forensic Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk keperluan investigasi dan penyidikan. Pada umumnya
diterapkan oleh penegak hukum.

• Metaphysical Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk membangkitkan kemampuan supernormal yang tersimpan
dalam diri setiap manusia, termasuk kemampuan telepati, remote viewing, astral
projection, dan berbagai kemampuan ESP lainnya.
Sumber : Goesq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar